Mengandung Puisi
Di atas dermaga, angin merapal bulu kuduk
Menari-nari seperti rumput laut diterpa ombak, hanyut
Duka rintik kala itu
Menelantarkan anak buih dari inangnya
Meletup tak terhirup
Aku ingin membangun istana pasir yang menggumpal
Menggulung tikar di atas kepala
Berteduh di bawah kelapa rumbainya menyapu ke bawah
Meski berbadan dua kubuat fondasi dari kerang kerontang
Menyusun satu per satu dengan sabar
Butir-butir pasir bersemayam di sela-sela jari
Menjadi polesan akhir karya sedih
Sebuah tumpukan megah siap dihuni
Sudah waktunya melahirkan
Puisi-puisi yang kurawat dalam kandungan
Berhasil keluar dari gua kata sulit tereja
Aku bedong dengan selimut harapan
Meninabobokan dengan siulan malam
Tak akan terlantar
Meski rintik menjelma hujan
Melenyapkan buih di lautan
Gresik, 31 Januari 2022
Membilas Waktu
Waktu berserakan memenuhi ruangan
Angka-angka yang timbul
Adalah kewarasan menatapnya
Ingatan masa lalu menggigit tiap detik
Memungut kecewa yang memanjang seperti jarum jam
Tuhan membilas peristiwa kotor dengan air mataku
Mengeringkannya dengan handuk bapak yang tersampir di jemuran surga
Gresik, 01 Februari 2022
Hujan di Bawah Alisku
Serupa gadis kecil
Mengais permen kapas di antara awan mendung
Meramu orang-orangan dengan peri kecil
Mencipta kisah indah yang mustahil
Hatiku ngilu sebab hujan turun mencairkannya
Lenyap, terhuyung, dan terseok-seok menjadi buntung
Seandainya segalanya nyata
Mungkin telah kemarau air mata penghuni tiap sudut ruang hampa
Gresik, 01 Februari 2022
Nurul Nasuchatul Faizah, lahir di Gresik pada tanggal 4 Mei 2001. Bergabung dengan komunitas kepenulisan COMPETER di bawah asuhan mentor Muhammad Asqalani Eneste. Karya-karyanya pernah dimuat di beberapa media online.Ig: nurulnasuchatul.
0 Komentar