Sudah Jalani Saja Dulu
: Buat Sekar
Bukan hanya angin,
bukan hanya lautan, katakanlah
bahwa semua makhluk dan benda
alam semesta punya cara agar
merdeka, agar mendapatkan
tempatnya. Katakanlah,
bukan hanya engkau yang sengsara,
bukan juga aku dan mereka, tapi
semua kehidupan yang tak kasat
mata juga pernah berduka dan putus
asa.
Sudahlah! Jalankan saja
waktu itu, diputar kembali
pun percuma, agar dapat kau
temui dirimu! Mungkin, nasib
memang sialan, tapi
lebih sialan kalau kita kalah
oleh keadaan, oleh kenyataan!
Bukan hanya si miskin,
Bukan hanya si kaya, katakanlah
bahwa semua orang
punya kelebihan dan
kekurangan tanpa bisa ditukar, tanpa
bisa dijualbelikan. Katakanlah,
bukan hanya engkau yang menderita,
bukan juga aku dan mereka, tapi
semua kehidupan yang tak
kita lihat juga pernah menderita,
pernah putus asa.
Sudahlah. Jalankan saja
semua itu. Untuk apa
Perubahan kalau kita
masih asyik begini? Apakah
perubahan menjamin suatu
hal yang pasti baik? Kalau tidak,
bisakah kau bertahan?
Sudahlah! Jalani saja dulu.
Ciputat, 2022
Apakah Kau Akan Tetap Begini?
: Buat Aldo lemes
Nasib jadi orang melarat,
boro-boro mikirin masa depan,
hari-hari diuber-uber waktu
buat nyari makan, buat bayar utang.
Andaikan punya kelebihan,
barangkali hanya isapan jempol,
tak lebih keren dari jajan makanan
di pinggir jalan.
Tapi, kalau hidup boleh
memilih, apakah kau
akan tetap begini? Apakah mau
melulu melarat?
Nasib jadi orang jelek,
boro-boro mikirin simpanan,
hari-hari disibukkan mengubah diri,
mengubah kenyataan!
Andai punya kelebihan,
barangkali hanya kebetulan,
tak lebih serius dari basa-basi
kenalan, dan biasa aja.
Tapi, kalau boleh
memilih, apakah kau
akan tetap begini? Apakah mau
melulu jelek?
Nasib jadi karyawan,
boro-boro mikirin buka cabang,
hari-hari dikejar target buat
tembusin gaji bulanan, buat hidup sebulan.
Andai punya kelebihan,
barangkali hanya sebuah keberuntungan,
Tak lebih mengejutkan dari
congor bos di kantor akhir bulan.
Nasib jadi pengangguran,
boro-boro mikirin libur lebaran,
hari-hari disibukkan rencana
buat nyari kerja, buat nyari kehidupan.
Andai punya kelebihan,
barangkali hanya sebuah anugerah,
Tak lebih dashyat dari omongan
tetangga sebelah rumahnya.
Ya, nasib menang nasib!
Ya, takdir memang takdir!
Ciputat, 2022
Sajak Cinta Paling Pesimis
Andai aku Rahwana,
sudikah kau kucintai
tanpa Rama di hatimu?
Bolehkah tubuh dan cintamu
kuculik dan kuterbangkan
ke penjuru hidupku?
Kekasih, andai aku Sengkuni,
maukah kau menerima penderitaan
dan caci-maki orang-orang
untuk menggenggam sebuah
kepastian? Bolehkah aku
mengompor-ngompori dirimu untuk
selalu dan terus-menerus mencintaiku?
Kekasih, andai cinta
begitu, akankah kita
bunuh pesimis di antara
kau dan aku? Bolehkah
aku mengemis positif untuk
mempertahankan cinta itu,
kekasih?
2017
Sajak Cinta Sepanjang Usia
Kusebut lagi namamu, cintaku.
Ijinkan bulan menjaga mimpi,
menjaga gelisah dan harapan.
Sudah berceceran kata cinta
di buku dan dinding
kamarku. Tapi, cintaku, aku
ingin ucapkan cinta ini
berkali-kali sebelum pikiran hilang
memori, sebelum pikun. Sebelum
kita disibukkan waktu yang
sialan itu. Sebelum kita
sibuk nyari makan dan
bayar hutang. Sebelum kau
dan aku lupa akan makna cinta.
Kusebut lagi namamu, cintaku.
Ijinkan puisi memaki-maki kau
dan aku di hari
tanpa cerita itu. Biarlah
kejenuhan dan kesal menyatu
di atas kasur itu.
Biarlah aku kembali merayu
bibirmu, dan pipi merahmu
itu mekar sepanjang malam itu.
Ah, cinta memang begini saja.
Tapi, cinta sedikit punya
kejutan. Cinta juga punya
harapan. Dan, cintaku kepadamu
adalah kepastian.
Kusebut lagi namamu, cintaku.
Sebelum hari jadi tua,
jadi bosan atau kematian
datang menjemputku, atau apa
saja yang segera datang
menyerang kita berdua. Biarlah
kukatakan cinta ini berkali-kali.
Biarlah kukatakan cinta yang
gila dan aneh bentuknya
ini. Biarlah, biarlah kuucapkan
sepanjang waktu hidup akan
cintaku kepadamu.
Biarlah, biarlah semua berjalan
begitu saja. Sebelum hari
jadi tua, menjadi lupa.
Sebelum kau dan aku
tak lagi mengenal apa
itu cinta!
Kusebut lagi namamu,
cintaku. Biarlah kutulis
cinta ini sampai
mati. Agar dapat
kukatakan cintaku padamu
sepanjang waktu, sepanjang
usia.
Serpong, 2022
Ahmad Rizki, menggelandang di Ciputat. Saat ini sibuk omong kosong di @arsippuisiahmadrizki dan Gabut bersama @kasuapos.id. Adapun untuk korespondensi dapat melalui Email: ahrizki048@gmail.com atau sekadar basa-basi boleh melalui Instagram @ah_rzkiii.
0 Komentar