Judul : Promises
Penulis : Kristi Jo
Desain Cover : Orkha Creative
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Jakarta 2015
Tebal Buku : 232 Halaman
ISBN : 978-602-03-2000-7
Promises adalah novel yang ditulis oleh Kristi Jo, seorang wanita yang saat ini memiliki kesibukan sebagai seorang blogger buku dengan genre dunia remaja dan Young Adult. Saat ini, ia telah memiliki karya tulis fiksi sebanyak 2 buku. Pada tahun 2015 yang lalu, ia menerbitkan bukunya yang berjudul Promises. Buku yang menggambarkan sebuah jawaban dari satu pertanyaan, apakah persahabatan akan tetap sama setelah berpisah sekian tahun?
Dalam karya tulisnya ini, ia menggambarkan bahwa semua orang akan berubah, entah itu menjadi dewasa ataupun tidak. Buku karangan Kristi Jo ini seakan-akan menyadarkan pembaca bahwa meskipun telah ada sebuah janji untuk tetap menjadi orang yang sama, tidak akan bisa dipungkiri bahwa perubahan akan tetap terjadi dalam diri setiap orang, karena memang begitulah dunia berjalan. Ia juga mengajak kita untuk menerima fakta bahwa segala sesuatu selalu berubah dan tidak pernah sama. Judul Promises memanglah sangat cocok untuk karya tulis ini, dikarenakan sebuah janji untuk tetap bersama dan menjadi orang yang sama di masa depan mengakibatkan sebuah kekecewaan dan menimbulkan konflik yang menghiasi seluruh alur cerita.
Buku ini diawali dengan sebuah janji yang dibuat oleh tiga orang sahabat, Joshua, Alex, dan Lana yang akan berpisah demi menempuh pendidikan, dengan Lana yang melanjutkan kuliah di Melbourne, Joshua ke Surabaya, dan Alex yang tetap di Jakarta. Mereka berjanji untuk kembali berkumpul bersama lima tahun lagi, di tempat yang sama, dengan orang yang sama, dan perasaan yang sama untuk membaca pesan yang mereka tanam di bawah pohon rindang di Taman Gembira, tempat yang selalu menjadi basecamp mereka untuk menyimpan kenangan indah selama sepuluh tahun terakhir.
Lima tahun kemudian, ketika saat yang ditentukan telah tiba untuk kembali bersama, Joshua menyadari bahwa persahabatan mereka sudah tak lagi sama, tidak seperti dulu. Ia menyadari bahwa Lana dan Alex telah berubah. Alex menjadi seseorang yang tidak peduli lagi, sinis, bahkan terkesan membeci dirinya dan Lana, sementara Lana juga tidak seperti dulu, di mana ia sekarang sangat tertutup dan selalu menjauh dari Joshua.
Akhirnya, Joshua pun memutuskan untuk memperbaiki semuanya. Ia mendatangi rumah Alex untuk bertanya apa yang terjadi. Dan Ia baru tahu bahwa sejak satu tahun yang lalu Alex telah pergi dari rumahnya karena Alex merasa sangat hancur ketika mengetahui mamanya pergi meninggalkan dirinya dan keluarganya. Dari Om Chandra, Ayah Alex, Joshua mengetahui di mana sekarang sahabatnya itu bekerja. Setelah mengetahui keberadaan Alex, Joshua segera ke sana untuk mengikuti Alex secara diam-diam dengan harapan ia bisa mendapatkan jawaban mengapa Alex berubah. Hal yang membuatnya amat kaget adalah ternyata selama ini Alex adalah seorang pecandu obat-obatan terlarang. Mengetahui itu semua Joshua segera menghubungi bahkan mendatangi rumah Lana untuk memberitahukan segalanya, tetapi tetap saja Lana selalu menghindar untuk bertemu dengan Joshua. Sekarang Joshua tengah kalut dengan semua permasalahan yang terjadi. Persahabatan yang mereka bangun selama lima belas tahun terancam hancur berantakan.
Karena tekadnya yang bulat untuk mempertahankan persahabatannya ini, akhirnya ia memutuskan untuk tetap mengikuti Alex dan selalu menghubungi Lana dengan harapan ia dapat mengetahui apa masalah yang dihadapi kedua sahabatnya ini. Hingga suatu hari ia mendapat telepon dari Alex yang mengatakan bahwa ia overdosis dan dirawat di rumah sakit. Ia segera bergegas ke rumah sakit untuk mendatangi sahabatnya itu. Hal yang tidak terduga lainnya adalah ketika di rumah sakit ia bertemu dengan Tante Vey, Ibu Lana sedang menuju ke sebuah kamar rumah sakit dengan nomor 321, yang ternyata di dalamnya terbaring sahabatnya yang lain, yaitu Lana. Akhirnya dengan usaha memohon kepada Tante Vey untuk diberitahu apa yang tengah terjadi pada Lana, ia pun mengetahui bahwa sebenarnya selama ini Lana depresi karena ketika di Melbeourne, tepat satu bulan sebelum kepulangannya ke Jakarta, Lana mengalami pelecehan seksual. Itulah yang menjadikannya sangat depresi dan sering melakukan percobaan bunuh diri.
Sedikit demi sedikit kabut yang menyelimuti permasalahan antara ketiga sahabat dapat terungkap. Setelah mengetahui kebenaran tentang Lana, Joshua memberanikan diri untuk menemui Lana dan mengatakan bahwa Ia telah mengetahui apa yang telah dialami olehnya. Tetapi ternyata ada satu rahasia besar yang baru diketahui oleh Joshua tentang Alex dan Lana. Lana mengatakan bahwa setahun yang lalu Alex pernah mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya kepada Lana, tetapi Lana menolak perasaan Alex karena ternyata orang yang dicintai Lana adalah Joshua.
Sekarang Joshua telah benar-benar mengerti bahwa alasan mengapa Alex terlihat sangat membenci dirinya dan Lana adalah karena penolakan Lana pada Alex dan ia menganggap bahwa Lana lebih memilih Joshua daripada dirinya. Mengetahui semua yang menjadi akar permasalahan antara ketiganya, Joshua akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan mereka semua dengan mengajak Alex bersama dengan dirinya untuk menjenguk Lana. Akhirnya mereka pun saling mengutarakan apa yang selama ini mereka rasakan. Semua permasalahan yang mereka alami akhir-akhir ini mereka selesaikan, dan akhirnya mereka saling menyadari bahwa mereka masih saling membutuhkan dan menyayangi satu sama lain. Ketika persahabatan mereka telah kembali, sekarang Alex dan Joshua tengah mendampingi sahabat mereka, Lana untuk bisa melewati depresi yang sekarang dialaminya. Mereka berdua selalu berada di samping Lana dan semaksimal mungkin membantu Lana agar bisa bangkit kembali. Dan akhirnya usaha mereka tidak sia-sia, Lana telah kembali bangkit dan menjadi Lana mereka yang dahulu lagi.
Setelah Lana telah selesai menghadapi permasalahan yang dihadapinya, sekarang saatnya Joshua dan Lana yang membantu Alex untuk bangkit dan menghentikannya menjadi seorang pecandu. Mereka selalu setia kepada Alex dan menemaninya bahkan ketika ia melakukan rehabilitasi. Setelah Alex keluar dari rehabilitasi, Joshua dan Lana pun menjemput sahabat tersayangnya itu. Mereka amat bahagia membayangkan bahwa setelah ini mereka akan menjalani hidup impian mereka, yaitu menjadi sahabat lagi, yang saling menyayangi, dan duduk bersama untuk membaca pesan yang mereka tuliskan lima tahun yang lalu. Akan tetapi harapan-harapan bahagia itu bagaikan sirna terhempas badai ketika mereka mengetahui bahwa Alex mengidap HIV dan telah parah.
Mengetahui bahwa hidupnya tidak lama lagi, Alex meminta kepada kedua sahabatnya untuk pergi bersamanya ke Ha Long Bay, Vietnam, untuk menghabiskan waktu dengan mengumpulkan banyak kenangan indah di sana. Dan keinginannya pun menjadi kenyataan. Alex dan kedua sahabatnya menghabiskan lima hari di sana dengan membuat banyak kenangan yang indah. Akan tetapi sayangnya setelah kepulangannya dari Ha Long Bay, kondisi Alex semakin parah dan akhirnya ia pun meninggal tepat satu bulan sejak kepulangannya dari Vietnam itu. Hal itu tentu saja menjadikan kedua sahabatnya sangat terpukul, terutama Lana. Akan tetapi, Joshua selalu menguatkan Lana bahwa mereka berdua tidak boleh terlalu bersedih dan selalu mengingat pesan Alex sebelum kepergiannya, yaitu untuk selalu mengingatnya dengan kenangan yang bahagia, sehingga kedua sahabatnya, Joshua dan Lana juga bisa selalu bahagia.
Satu tahun setelah kepergian Alex, saat ini Joshua dan Lana sedang berada di makam sahabat kesayangan mereka itu. Mereka telah membawa pesan yang pernah mereka tanam sebelum mereka berpisah dahulu. Dengan perasaan sedih, rindu, tetapi juga bahagia, mereka mulai membaca satu persatu pesan yang mereka tulis. Perasaan haru menyelimuti mereka berdua. Mereka berharap suatu saat nanti Joshua dan Lana bisa berjumpa lagi dengan Alex.
Melalui cerita yang disajikan, pembaca bisa mendapatkan pembelajaran yang sangat luar biasa tentang bagaimana kita menjalani hidup. Kita harus menerima bahwa segala sesuatu pasti berubah dan setiap orang memiliki permasalahan mereka masing-masing. Akan tetapi ketika kita besungguh-sungguh untuk mempertahankan sesuatu, itu pasti akan membuahkan hasil. Selain itu, di dalam karya tulis fiksi ini dilengkapi dengan banyaknya quotes yang memberikan motivasi bagi kita untuk terus menjalani hidup ketika sedang mengalami keterpurukan. Selain itu, kertas yang digunakan juga high quality, sehingga menjadikan waktu membaca juga terasa lebih nyaman. Dan tak lupa cover yang terkesan simple nan indah juga menjadi tambahan nilai yang menyempurnakan buku ini.
Akan tetapi, dalam cerita yang disajikan, keterangan waktu terkesan abstrak, hanya tertulis seperti satu tahun lalu atau satu bulan yang lalu, tidak memberikan waktu yang pasti. Sehingga ketika membaca agak sulit untuk menerka-nerka kapan sebenarnya peristiwa itu terjadi. Selain itu, kekurangan lainnya adalah munculnya beberapa kesalahan dalam penulisan cerita.
Buku ini cocok untuk para remaja maupun dewasa yang sedang dalam proses pencarian jati diri atau arah hidup dalam hal cinta, keluarga, dan cita-cita. Karena buku ini menggambarkan bahwa dunia memang terkadang sangat kejam dan tak selalu bahagia bagaikan cerita fairytail yang selama ini didamba-dambakan. Kita juga harus memahami bahwa dalam hidup, kita pasti pernah mengalami keterpurukan. Yang harus kita lakukan adalah tetap berjuang dan tidak pernah menyerah, serta memahami bahwa semua orang ke depannya tidak bisa selalu sama, pasti akan berubah, dan semua orang juga pasti memiliki permasalahan mereka masing-masing. Jadi untuk menjalani hidup ini haruslah bisa untuk menerima kenyataan, tetap berjuang, selalu bersyukur, dan jangan menyerah.
Ilmi Roudlotun Nafi’ah, siswi SMA negeri 1 Kepanjen. Ketua divisi Speech WIMEBHA ENGLISH FEDERATION 2021/2022, ketua KIR SMANEKA 2021/2022, ketua Rohis Akhwat SMANEKA 2021/2022, tim olimpiade Matematika SMANEKA 2020/2021, wakil ketua divisi Ketuhanan dan Keagamaan OSIS SMANEKA 2020/2021. Instagram: @ilminafiah_
0 Komentar